Selamat datang


ASSALAMU ALAIKUM WR.WB, SYUKRAN ANDA SUDI MAMPIR DI BLOG INI.

Rabu, 12 Oktober 2011

Perintah Berkurban

 Saudarku , kaum muslimin dan muslimat dimana saja!
Ketika kita lahir kedunia,  tak ada seorangpun diantara kita yang membawa sehelai kainpun, bahkan selembar benangpun tak ada yang melilit pada diri kita, artinya kita lahir tanpa membawa apa-apa,   artinya kita selaku manusia lahir kedunia ini tanpa persiapan apa-apa, hanya kita diberi modal oleh Allah berupa  potensi fisik, akal dan hati. Pontensi inilah yang diberikan oleh Allah kepada kita sehingga kita mempunyai kemampuan  untuk melakukan aktivitas dalam lapangan kehidupan  sehingga ada diantara kita yang diberikan reki oleh Allah swt, melampaui reski orang lain, bahkan  pemberian reski Allah ini tidak terbatas kepada materi saja, termasuk inmaterial sebagaimana  firman ALlah dalam surah Lukman :20
Tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah Telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.
Nikmat yang diberikan oleh Allah swt sesungguhnya sudah tidak terhitung lagi, sebagaimana firman Allah swt, dalam AL-qur’an :
“ Jika kamu mau menghitung nikmat Allah swt yang diberikan kepadamu niscaya kamu tak Akan mampu menghitungnya”
Untuk itu Allah swt menyuruh kita untuk senangtiasa mengsyukuri nikmat yang diberikan kepada kita, karena ketika kita bersyukur kepada Allah maka Allah akan senangtiasa menambahkan nikmatnya kepada kita semua sebagaimana firman-Nya
“ jika kamu bersyukur maka Allah akan senangtiasa menambahkan nikmatnya kepada kita semua”
Cara  kita bersyukur kepada Allah swt, adalah dengan cara shalat dan berkurban ,sebagaimana Firman Allah dalam surah  Al-Kautsar : 1-3
Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah[1605].Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus[1606].
Menurut Allah setelah kita diberikan nikmat yang begitu banyak, lakukanlah shalat dan berkurbanlah.  Ibadah shalat adalah suatu bukti kesyukuran kita kepada Allah swt.sekaligus bentuk ketundukan seorang hamba kepada Khaliknya, juga sebagai bekal untuk kita diakhirat kelak inysa Allah, tentu ibadah shalat ini tidaklah memerlukan modal yang terlalu banyak, itupun masih terlalu banyak diantara ummat ini yang tidak melakukannya dan membiarkan waktu-waktu shalat itu berlalu begitu saja tanpa mereka melakukannya. Bukti kesyukuran kita selanjutnya yang cukup memerlukan pegorbanan harta adalah berkorban atau udhuhiyah, yaitu mengalirkan darah atau memotong  hewan pada hari raya idul fitri dan 3 hari tasyrik yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijjah, yang diminta oleh Allah kepada kita untuk dikorbankan tidaklah teralu banyak jika dibandingkan dengan apa yang selama ini diberikan oleh Allah kepada kita semuanya, ya mungkin sekitar 1 – 1,5 juta , dan yang diminta Allah ini sesungguhnya juga adalah harta  Allah yang dititipkan kepada kita semua, jadi sungguh naïf jika ada orang yang sangat kikir kepada orang yang selama ini memberinya.
Coba banyangkan bagaimana pegorbanan Nabi Ibrahim As , dimana Nabi Ibrahim as  telah rela mengorbankan anaknya yang sangat ia sayangi,  betapa  tidak Nabi Ibrahim yang sudah mulai tua, tulang-tulangnya sudah mulai lemah, umur sudah mulai uzur belum juga dikaruniai anak tetapi beliau tidak berputus asa ia selalu memohon kepada Allah agar  ia dikarunia anak yang saleh , seperti doa beliu dalam surah asshaf : 100
Ya Allah anugrhilah kami anak yang saleh
Kemudian Allah swt menganugerahi anak yang saleh, sebagaimana firman Allah dalam surah As-shaaf : 101
Maka kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar[1283].
Bagaimana bukti kesabarannya, ketika Allah subhana wataalah  memerintahkan kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya, dalam suatu dialog Allah sampaikan kepada kita, dengan sangat lengkap yaitu ketika Nabi Ibrahim menyampaikan kepada Anaknya :
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
Tatkala keduanya Telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).Dan kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,  Sesungguhnya kamu Telah membenarkan mimpi itu[1284] Sesungguhnya Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya Ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar[1285].
Kalau Nabi Ibrahim rela mengorbankan anak yang dicintai , maka yang diminta oleh Allah kepada kita bukanlah anak yang kita cintai untuk dikorbankan tetapi hanya sedikit harta yang dititipkan oleh Allah kepada kita, bagi kita yang ada kemampuan kemudian tidak melakukannya , Maka Rasululah menyampaikan kepada kita agar mereka itu tidak usa dating melakukan shalat sebagaimana kata Rasululah dalam hadits:
Barang siapa yang memiliki kemampuan untuk berkorban kemudian tidak berkorban maka tidak usa ia dating ketempat kita shalat!
Begitu pentingnya  berkuban sampai-samapai orang yang  tidak mau melakukan kurban dilarang oleh Nabi untuk dating shalat, artinya sekalipun kita shalat maka shalat kita itu sia-sia, karena berkorban itu salah cara untuk memberikan harta kepada orang yang miskin, sementara orang yang enggang memberikan makan kepada orang miskin disebut sebagai pendusta Agama seperti firman Allah dalam surah Al-maun : 1- 3
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim,  Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
 Saudarku  , mari kita berusaha untuk melakukan kurban, mudah-mudahan harta yang kita kurban akan diganti oleh Allah dengan yang lebih banyak dan lebih berberkah! Amin