MENJAGA UKHUWAH DAN PERSATUAN UMMAT
Assalamu alaikum Wr. Wb.
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا
النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ
تَعَالَى:
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ . يَا أَيُّهَا
الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ
لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ
وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا
بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ
مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا
وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى
النَّارِ. اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Kaum muslimin dan
Muslimat, Jamaah Idul Fitri Yang Sama Berbahagia
Segala puji hanya milik Allah, Rab
semesta alam, yang telah menpergantikan waktu, dari detik ke menit, dari menit
ke jam, dari jam ke hari dari hari ke bulan sehingga sampailah kita pada hari
ini, hari raya idul fitri 1 Syawal 1439 H. Hari yang senangtiasa dinantikan
kaum muslimin dan muslimat di seantero jagad. Selanjutnya mari kita
sampaikan salam dan taslim kepada
Nabiullah Muhammad Saw, begitupula
kepada sahabat-sahabatnya dan seluruh kaum mulimin dan muslimat yang
senangtiasa berusaha meniti di atas sunnah-sunnah beliau. Mudah-mudahan kesalamatan dan kebaikan
senangtiasa menyertai beliau dan terpercik kepada kita selaku ummat beliau,
sebagaimana harapan setiap muslim dan muslimat
Dan di antara mereka ada orang yang
bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"
(QS. Al-Baqarah :201)
Kaum muslimin dan muslimat Sidang Jamaah Idul Fitri
yang sama di Rahmati oleh Allah Swt.
Alhamdulillah
kita telah melaksanakan kewajiban puasa sebulan lamanya ditambah dengan
pengamalan sunnah yang lain, seperti shalat sunnat Qiyamuh Ramadhan dan Zakat
pitrah, sehingga hari ini kita berharap sudah mencapai derajat ketakwaan, dan
diampuni dosa-dosa yang telah lalu, sebagai mana yang disampaikan dalam hadits :
مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa
berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya
yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no.
760).
Sehingga hari ini kita
bagaikan anak yang baru lahir, suci dari dosa.
Kondisi ini mestinya dipertahankan , dan selalu berusaha untuk
mensucikan diri, jangan lagi kembali
kepada perbuatan dosa. Sekalipun hari ini kita dikepung oleh perbuatan dosa
dari segala penjuru, mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali, bahkan di
dalam rumah kita tidak pernah dapat aman dari intaian dosa, oleh sebab itu
Sungguh beruntung bagi orang yang senangtiasa membentengi dirinya dari dosa dan
sungguh celaka orang yang senangtiasa berlumuran dosa. Sebagaimana Allah Subhana Wataalah sampaikan
dalam Alquran yang suci:
Sesungguhnya beruntunglah
orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang
mengotorinya.(QS. As-Syams:9-10).
Maka sungguh beruntunglah
orang yang menyelesaikan puasanya selama
sebulan yang dilandasi oleh iman, mukanya berseri-seri tak simbara rupanta,
sangkamma taksimbarana alloa iraya, singara
mabbonra-bonra, na ijia niat tong tau saksan rupanna sikamma bulan
saksan makkappu natinrian saksak lalang, nasabab teana na paklebbaki
puasana si bulan, padahal panggaukan
akkuleja na gaukan nasabab niakji sehat kalenna, lompo naik aksamkamma pokok
talak lompona, nanasawalaki appuasya , “
Ka nakana bajikangangi inakke ambunoi puasaya daripada inakke nana buno puasa”.
Nauzu billahi minzalik. Padahal insya
Allah taena panggaukan parenta battu ri Allah Taalah langcilaki atanna, Kananna
Allah Taalah :
Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan)
yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya(QS. Al-Baqarah :286)
Kaum
muslimin Tau towa Malabbirika ngasen niaka Haderet!
Takbir telah membahana, dari mulut dan
lisan orang beriman, menyeruap kelangit, menggetarkan sukma bagi orang yang
mendengar, ampammatamai pakmai’ takalahiranta, anggodai pakasiakta,
appakaramulai risakra’na alloa,
mengiringi tenggelammnya matahari Ramadhan 1439 H,
mengawal terbitnya matahari 1 syawal 1439, suatu pertanda bahwa perjuangan selama
sebulan telah usai, bergerlut dengan diri menahan hawa nafsu,
mudah-mudahan, perjuangan kita dalam
ibadah puasa membuat derajat kita menjadi
terangkat menjadi insane yang bertakwa.
……………
Mudah-mudahan kamu bertakwa (Qs.
Al-Baqarah:183)
Gema takbir
terkadang membawa hanyut ke masa silam, ingat kampung halaman yang telah
lama ditinggal, ingat teman bermain, ingat sahabat, keluarga, istri atau suami , bahkan ingatan melayang kepada
orang tua atau anak yang telah lebih
dahulu mendahului ke alam barzah, sehingga
dihari yang fitri ini terkadang tidak terasa air mata jatuh menetes. Ingin rasanya bertemu kembali, bersatu dalam
kebersamaan, namu takdir Allah menghendaki lain, kita hanya menjalaninya.
Hadirin dan Hadirat tau
toa Mallabirika ngaseng
Kita menyembah Allah
yang esa, asal manusia juga satu yaitu
Adam as, dalam ibadah shalatpun kiblat kita selaku kaum muslimin hanya satu,
yaitu mengarahkan diri kea rah masjidil haram.
Ini mengandung makna simbolik bahwa kita adalah ummat yang satu,
sebagaimana Firman Allah subhana wataalah sebutkan dalam Alquran yang suci :
Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang
satu[1006], dan Aku adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku. (QS.
Al-mukminum:52).
Oleh karena itu ummat Islam
ini digambarkan oleh Rasululah bagaikan suatu bangunan yang kokoh yang saling
kuat menguatkan antara satu dengan yang lain, apabila ada yang terluka satu
bagian maka bagian lain ikut meradang merasakan sakit, itulah yang digambarkan
dalam sebuah hadits :
“Orang mukmin dengan orang
mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang
lain.” [Shahih Muslim No.4684]
Seorang mukmin yang tidak
memiliki empati terhadap saudaranya dianggap tidak memiliki iman, maka seorang
mukmin seharusnya mencintai saudaranya sama dengan mencintai dirinya sendiri. Hal ini disampaikan pada hadits berikut :
Artinya: “Tidak beriman seorang
diantara kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya
sendiri”. (HR. Bukhari).
Maka seseorang mukmin yang tidak
membina hubungan persarudaraan dengan saudaranya mukmin akan ditimpakan
kehinaan dimana saja mereka berada, sebagaimana firman Allah subhana wataalah :
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka
berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan
manusia[218], …..(QS. Ali-Imran :112)
Hadirin dan Hadirat tau
toa Mallabirika ngaseng
Dalam kondisi sekarang, ummat Islam menghadapi tantangan secara global,
didunia internasional ummat digambarkan sebagai ummat yang suka membuat
kerusakan sehingga setiap kejadian terkadang dikambingkan hitamkan sebagai
teroris, sekalipun pada kenyataannya ummat Islam hampir di seluruh belahan
dunia berada pada posisi yang sangat menprihatinkan, di palestina mereka
dijajah dan dibantai kaum Yahudi yang dibantu oleh Amerika dan sekutunya, di
Irak, Suria mereka porakporanda, dan di Miyammar mereka dibantai sehingga
mereka harus mencari negara lain untuk berlindung. Sementara ummat Islam di Indonesia sangat
lemah dalam ekonomi, dan politik. Kerap
ummat Islam dijadikan sebagai kelinci adu domba untuk kepentingan politik
kelompok tertentu, sehingga antara ummat Islam sendiri saling menyerang, saling
sikut menyikut untuk kepentingan sesaat.
Oleh karena itu ummat Islam harus menyadari bahwa kita sering
menjadi obyek penderita, apalagi dalam
kondisi tahun politik sekarang. Ummat
Islam jangan mau di adu domba untuk kepentingan politik orang-orang
tertentu. Kita yang saling bertengkar
sementara orang lain yang menikmati hasilnya.
Hubungan kita menjadi retak dan porak-poranda hanya karena beda dukungan
calon. Bahkan terkadang hubungan keluarga, saudara, tetangga dan sahabat
menjadi retak hanya karena beda pilihan, ditambah lagi saling menjelekkan. Pada
hal kita diikat oleh pesaudaraan yang kuat, sebagaimana Allah sampaikan bahwa:
Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat (QS. Al-Hujrat:10).
Hadirin dan
hadirat Rahima kumullah
Tidak pantas
seorang muslim memutuskan hubungan persaudaraan dengan saudaranya, lebih dari tiga hari, apalagi sikap saling
bermusuhan dibawa bertahun-tahun bahkan dibawa mati, na uzu billahi minzalik,
oleh karena itu Rasululah saw mengingatkan kita :
عَنْ أَبِي
أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
قَالَ: «لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ ،
يَلْتَقِيَانِ فَيَصُدُّ هَذَا وَيَصُدُّ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِي
يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ ))
“Dari Abî Ayûb al-Anshâriy,
sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda; ‘Tidak halal
seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam diamana
keduanya bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Yang terbaik
di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam’.(HR. Bukhari dan
Muslim. Lihat Al-Wâfiy fi al-Syarh al-Arba’în al-Nawawiyyah, hal.289 )
Kaum muslimin waktunnami anne tawwa
sipamaafkan luaraki tamparan nipammelaki, teaki gara-gara sikedde na tappuk
hubunganta siagang saribattang julu agamata. Kipammopporan rong paranta tau.. ,
nampa napammorong tongki Allah.
Mudah-mudahan Naki niak tangkasa dosata ri paranta tau na tangkasa tong
dosata ri Allah Taalah.
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ
تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ
الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
قَالَ تَعَالَى:
{وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن
يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّها الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّها الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ
Semoga bermanfaat!