Selamat datang


ASSALAMU ALAIKUM WR.WB, SYUKRAN ANDA SUDI MAMPIR DI BLOG INI.

Selasa, 06 September 2011

Menerapkan Nilai-Nilai Ramadhan


MENERUSKAN NILAI-NILAI RAMADHAN
Segala puji kepada Allah yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk menyelesaikan kewajiban puasa dan segala-amalan sunnat di dalam bulan Ramadhan.  Bulan Ramadhan sebagai bulan istimewa buat kita memilliki banyak makna dalam kehidupan kita, salah satunya adalah bulan yang dikenal dengan nama syahrul Tarbiyah atau bulan pendidikan atau pelatihan.  Tentu untuk melihat apakah seseorang berhasil dalam latihan maka pembuktiannya ada pada bulan-bulan yang lain, yaitu kemampuan dari seorang muslim untuk menterjemahkan nilai-nilai yang  diperoleh di dalam bulan Suci Ramadhan, salah sari nilai yang dijanjikan oleh Allah adalah ketakwaan yaitu suatu derajat yang sangat mulya di sisi Allah Swt.  Untuk mengetahui apakah seseorang mendapatkan nilai derajat takwa tentu agak sulit, karena tidak sama dengan title yang diberikan oleh manusia seperti title sarjana  dimana ada bukti fisiknya seperti telah diwisuda, mendapatkan selembar ijazah dan lain-lain, tetapi title takwa ini sesuatu yang sangat abstrak sehingga yang dapat mengetahui adalah Allah  dan yang dapat merasakannya adalah orang-orang yang diangkat derajatnya oleh Allah swt. Namun demikian tentu ada tanda-tanda fisik yang dapat dilihat pada diri seseorang misalnya :
1.    Ibadah semakin meningkat
Seorang yang bertakwa tentu pengamalan ibadahnya semakin baik setelah keluar dari bulan ramadhan, seperti tanda-tanda yang dijelaskan oleh Allah swt dalam  Al-quran suarah Al-Baqarah : 2-4
Kitab[11] (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12], (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang mendirikan shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu[17], serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat[18].

 Orang yang mendapatkan peningkataan takwa di bulan Ramadhan berarti keyakinan kepada hal yang gaib seperti Allah, adanya  syurga dan Neraka serta Malaikat semakin meningkat, begitu pula ibadah shalat semakin meningkat bukan hanya pelaksanaannya semakin baik tetapi juga kualitas shalat semakin baik seperti ketepatan waktu semakin terjaga, shalat jamaah semakin intensif dan kekhusuan dalam shalat semakin terjaga, termasuk semakin rajin mengeluarkan infak baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan agak kekurangan, jadi bukan hanya ketika ia surplus ia rajin mengeluarkan infak dan sedeqahnya tetapi dalam waktu sempitpun ia rajin mengeluarkan hartanya untuk membantu orang lain, juga salah satu yang semkin meningkat dalam dirinya yakni semakin yakin tentang Allah, adanya hari akhirat, adanya syurga dan Neraka serta adanya Malaikat.
2.     Menjaga Kuntinyunitas Ibadah yang dilakukan dalam bulan Ramadhan
Banyak amalan-amalan ibadah dalam bulan yang dapat dijaga kontinyunitasnya, untuk dilanjutkan di bulan-bulan lain di luar bulan Ramadhan, jadi jangan hanya di bulan Ramadhan kita melakukannya tetapi juga  di sebelas bulan-bulan diluar Ramadhan juga dikerjakan karena Allah yang kita sembah di bulan Ramadhan sama dengan Allah yang kita sembah di bulan-bulan lain. Diantara ibadah yang dapat dijaga kontinyunitasnya adalah :
a.     Puasa
Puasa yang kita kerjakan di bulan Ramadhan adalah puasa wajib, tetapi dibulan –bulan lain juga kita disunnatkan melakukan puasa, seperti puasa Syawal, dalam hadits Nabi yang di Riwayatkan dalam Hadits Muslim dikatakan bahwa :
Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan kemudian ia lanjutkan puasanya dibulan Syawal selama 6 hari maka ia berpuasa sama dengan setahun Lamanya.
Puasa sunnat yang lain adalah puasa senin- kamis, puasa putih yaitu setiap bulan tanggal 13, 14 dan 15 serta puasa  Daud.
b.     Shalat Malam (Lail)
Shalat lail yang dikerjakan pada bulan Ramadhan yang biasa dikenal dengan nama qiyamu Ramadhan, atau lebih umum dikenal dengan nama shalat Tarwih, juga dapat dilanjutkan di malam-malam bulan lain, seperti Firman Allah dalam surah Adzariat :15 -18
¨Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.
Qs. Al-Furqan :63 - 64
   Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka[1072].
[1072]  maksudnya orang-orang yang sembahyang tahajjud di malam hari semata-mata Karena Allah.
c.   Shalat berjamaah
             Alhamdulillah ketika Ramadhan tiba ummat Islam  menjadi bersemangat dalam  melakukan  ibadah shalat berjamaah, sehingga hamper semua masjid  menjadi  penuh , tentu suatu nilai  harus diteruskan di bulan-bulan lain, sebab kewajiban melakukan shalat berjamaah bukan  hanya di bulan Ramadhan  bagi kita muslim laki-laki, tetapi juga dibulan-bulan lain , malah ada hadits yang menyampaikan kepada kita bahwa :
Tidak ada shalat bagi orang yang bertetangga dengan Masjid kecuali di Masjid
Bahkan Rasul pernah sampaikan kepada Ummat ini tentang pentingnya shalat berjamaah, jika sekiranya ada yang mengganti beliau menjadi Imam  maka beliau akan mendatangi orang-orang yang tidak mau dating ke masjid lalu dia bakar rumahnya.  Demikian pentingnya shalat berjamaah ini sampai –sampai disebut sebagai  cirri bagai seorang muslim , Kata Nabi : jika kamu sering menyaksikan seseorang senang dating kemasjid maka persaksikanlah bahwa ia itu  adalah seorang muslim, bahkan nanti di akhirat pada saat tidak ada perlindungan kecuali perlindungan Allah swt, orang yang senangtiasa berada di masjid akan  dilindungi oleh Allah swt.
d.         Berinfak dan bersedeqah
 Alhamdullillah pada umumnya ummat Islam rajin berinfak ketika bula Ramadhan tiba, tetapi dibulan lain menjadi kurang semangat dalam berinfak, sehingga sering kita menemukan ketika bulan Ramadhan terkadang panti-panti Asuhan kelebihan makanan bahkan terkesan mubazzir karena terbuang-terbuang percuma, tetapi di bulan lain mereka serba kekurangan, ini karena ummat Islam hanya senang bersedeqah di bulan Ramadhan, seharusnya nilai ini di bawa keluar dari bulan Ramadhan supaya nilai ramadhan memberi bekas kepada kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar