MENERUSKAN NILAI-NILAI RAMADHAN
Segala puji kepada Allah yang telah memberikan
kesempatan kepada kita untuk menyelesaikan kewajiban puasa dan segala-amalan
sunnat di dalam bulan Ramadhan. Bulan
Ramadhan sebagai bulan istimewa buat kita memilliki banyak makna dalam
kehidupan kita, salah satunya adalah bulan yang dikenal dengan nama syahrul
Tarbiyah atau bulan pendidikan atau pelatihan.
Tentu untuk melihat apakah seseorang berhasil dalam latihan maka
pembuktiannya ada pada bulan-bulan yang lain, yaitu kemampuan dari seorang
muslim untuk menterjemahkan nilai-nilai yang
diperoleh di dalam bulan Suci Ramadhan, salah sari nilai yang dijanjikan
oleh Allah adalah ketakwaan yaitu suatu derajat yang sangat mulya di sisi Allah
Swt. Untuk mengetahui apakah seseorang
mendapatkan nilai derajat takwa tentu agak sulit, karena tidak sama dengan
title yang diberikan oleh manusia seperti title sarjana dimana ada bukti fisiknya seperti telah
diwisuda, mendapatkan selembar ijazah dan lain-lain, tetapi title takwa ini
sesuatu yang sangat abstrak sehingga yang dapat mengetahui adalah Allah dan yang dapat merasakannya adalah
orang-orang yang diangkat derajatnya oleh Allah swt. Namun demikian tentu ada
tanda-tanda fisik yang dapat dilihat pada diri seseorang misalnya :
1. Ibadah semakin meningkat
Seorang yang
bertakwa tentu pengamalan ibadahnya semakin baik setelah keluar dari bulan
ramadhan, seperti tanda-tanda yang dijelaskan oleh Allah swt dalam Al-quran suarah Al-Baqarah : 2-4
Kitab[11] (Al Quran)
Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12], (yaitu)
mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang mendirikan shalat[15], dan
menafkahkan sebahagian rezki[16] yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan
mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan kepadamu dan
kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu[17], serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat[18].
Orang yang mendapatkan peningkataan takwa di
bulan Ramadhan berarti keyakinan kepada hal yang gaib seperti Allah,
adanya syurga dan Neraka serta Malaikat
semakin meningkat, begitu pula ibadah shalat semakin meningkat bukan hanya
pelaksanaannya semakin baik tetapi juga kualitas shalat semakin baik seperti
ketepatan waktu semakin terjaga, shalat jamaah semakin intensif dan kekhusuan
dalam shalat semakin terjaga, termasuk semakin rajin mengeluarkan infak baik
dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan agak kekurangan, jadi bukan hanya
ketika ia surplus ia rajin mengeluarkan infak dan sedeqahnya tetapi dalam waktu
sempitpun ia rajin mengeluarkan hartanya untuk membantu orang lain, juga salah
satu yang semkin meningkat dalam dirinya yakni semakin yakin tentang Allah,
adanya hari akhirat, adanya syurga dan Neraka serta adanya Malaikat.
2. Menjaga Kuntinyunitas Ibadah yang dilakukan dalam bulan Ramadhan
Banyak amalan-amalan ibadah dalam bulan
yang dapat dijaga kontinyunitasnya, untuk dilanjutkan di bulan-bulan lain di
luar bulan Ramadhan, jadi jangan hanya di bulan Ramadhan kita melakukannya
tetapi juga di sebelas bulan-bulan
diluar Ramadhan juga dikerjakan karena Allah yang kita sembah di bulan Ramadhan
sama dengan Allah yang kita sembah di bulan-bulan lain. Diantara ibadah yang
dapat dijaga kontinyunitasnya adalah :
a. Puasa
Puasa yang kita kerjakan di bulan Ramadhan
adalah puasa wajib, tetapi dibulan –bulan lain juga kita disunnatkan melakukan
puasa, seperti puasa Syawal, dalam hadits Nabi yang di Riwayatkan dalam Hadits
Muslim dikatakan bahwa :
Barang siapa yang
berpuasa pada bulan Ramadhan kemudian ia lanjutkan puasanya dibulan Syawal
selama 6 hari maka ia berpuasa sama dengan setahun Lamanya.
Puasa sunnat yang lain adalah puasa senin-
kamis, puasa putih yaitu setiap bulan tanggal 13, 14 dan 15 serta puasa Daud.
b. Shalat Malam (Lail)
Shalat lail yang dikerjakan pada bulan
Ramadhan yang biasa dikenal dengan nama qiyamu Ramadhan, atau lebih umum
dikenal dengan nama shalat Tarwih, juga dapat dilanjutkan di malam-malam bulan
lain, seperti Firman Allah dalam surah Adzariat :15 -18
¨Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu
berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, Sambil menerima segala
pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah
orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu
malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.
Qs.
Al-Furqan :63 - 64
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu
(ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila
orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang
mengandung) keselamatan.Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan
berdiri untuk Tuhan mereka[1072].
[1072] maksudnya orang-orang yang sembahyang
tahajjud di malam hari semata-mata Karena Allah.
c. Shalat
berjamaah
Alhamdulillah ketika Ramadhan tiba ummat Islam menjadi bersemangat dalam melakukan
ibadah shalat berjamaah, sehingga hamper semua masjid menjadi
penuh , tentu suatu nilai harus
diteruskan di bulan-bulan lain, sebab kewajiban melakukan shalat berjamaah
bukan hanya di bulan Ramadhan bagi kita muslim laki-laki, tetapi juga
dibulan-bulan lain , malah ada hadits yang menyampaikan kepada kita bahwa :
“
Tidak ada shalat bagi orang yang bertetangga dengan Masjid kecuali di Masjid”
Bahkan Rasul pernah
sampaikan kepada Ummat ini tentang pentingnya shalat berjamaah, jika sekiranya
ada yang mengganti beliau menjadi Imam
maka beliau akan mendatangi orang-orang yang tidak mau dating ke masjid
lalu dia bakar rumahnya. Demikian
pentingnya shalat berjamaah ini sampai –sampai disebut sebagai cirri bagai seorang muslim , Kata Nabi : jika
kamu sering menyaksikan seseorang senang dating kemasjid maka persaksikanlah
bahwa ia itu adalah seorang muslim,
bahkan nanti di akhirat pada saat tidak ada perlindungan kecuali perlindungan
Allah swt, orang yang senangtiasa berada di masjid akan dilindungi oleh Allah swt.
d.
Berinfak
dan bersedeqah
Alhamdullillah pada umumnya ummat Islam rajin berinfak ketika bula Ramadhan tiba, tetapi dibulan lain menjadi kurang semangat dalam berinfak, sehingga sering kita menemukan ketika bulan Ramadhan terkadang panti-panti Asuhan kelebihan makanan bahkan terkesan mubazzir karena terbuang-terbuang percuma, tetapi di bulan lain mereka serba kekurangan, ini karena ummat Islam hanya senang bersedeqah di bulan Ramadhan, seharusnya nilai ini di bawa keluar dari bulan Ramadhan supaya nilai ramadhan memberi bekas kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar