Selamat datang
Minggu, 06 November 2011
YANG MEMBUANG SAMPAH DI SINI ANJING!
Rabu, 12 Oktober 2011
Perintah Berkurban
Selasa, 13 September 2011
Menghubungkan Silaturrahmi
- Taarruf
Selasa, 06 September 2011
Menerapkan Nilai-Nilai Ramadhan
Kamis, 01 September 2011
Penetapan 1 Syawal H = 31 Agutustu 2011= Nyeleneh
Waktu diciptakan oleh Allah swt, berjalan teratur dan tidak akan pernah saling mendahului antara satu dengan yang lain, misalnya siang tidak akan pernah mendahului pagi atau antara hari dengan hari yang lain tidak akan pernah saling mendahului hari senin tidak akan pernah mendahului ahad dan seterusnya. Waktu akan bergulir terus secara teratur selama sunnatullah yang ditetapkan oleh Allah tidak berubah terhadap alam raya ini, terutama tentang evolusi bumi serta rotasinya, begitu pula bulan. Sehingga catatan-catatan yang berhubungan dengan waktu cukup lengkap, misalnya jam berapa matahari mulai terbit pada setipa hari pada bulan tertentu kapan tenggelam. Begitu pula kapan masuk bulan baru dalam penganggalan Islam sudah sangat mudah diketahui, apalagi semakin berkembangnya ilmu falak. Sehingga tidak sulit lagi menentukan kapan suatu bulan lama selesai dan kapan bulan baru mulai. Sehingga ummat Islam yang berpikiran maju tentu tidak akan bingung dalam menentukan kegiatan tertentu seperti pelaksanaan ibadah puasa, ibadah haji, ibadah shalat id dan lain-lain sebagainya bahkan waktu-waktu shalat wajib, sudah dapat diakses dengan mudah.
Oleh karena itu pelaksanaan sidang isbath/penentuan 1 Syawal yang sering dilakukan oleh departemen Agama dan selalu berakibat penyesalan setelah pelaksanaan ibadah karena seringnya tidak tepat/salah, dapat sampai kepada tingkat kepercayaan ummat ini menjadi hilang kepada pemerintah dalam hal ini departemen Agama RI. Pelaksanaan Sidang ISbath pula dapat merupakan arena mempertontonkan kebodohan sekelompok ummat Islam di Indonesia ini, dan menggambarkan kelemahan kita terutama dihadapan ummat lain, betapa tidak, jadwal shalat saja sudah bisa disusun dengan baik, bahkan kapan gerhana matahari, gerhana bulan dapat dihitung dan ditentukan dengan baik kapan saat terjadi, bahkan orang sudah sampai ke bulan, kok menentukan awal bulan saja begitu sulit dan selalu salah-salah sehingga menjadi bahan tertawaan dunia . Barang kali Depag jangan hanya bekerja pada saat-saat menentukan waktu ibadah puasa atau 1 Syawal, tetapi sudah waktunya menyusun kelender Islam (hijriyah), supaya jauh-jauh hari ummati Islam sudah tahu kapan saat mulai puasa, kapan lebaran idul fitri dan idul adha, kalau sudah ada kelender Islam, maka Depag tidak usa lagi setiap tahun harus meneropon bulan tanggal satu yang jarang terlihat atau melakukan sidang Isbath yang di dalam dipenuhi nafsu ingin menang-menangan saja bukan mengcari mana yang benar, sehingga anggaran Negara juga dapat dipangkas. Saya sebagai ummat yang sudah sering tertipu, sangat menyesali depag RI jika ini akan terus berlangsung, dimana kita seperti hewan yang selalu jatuh pada lubang yang sama. Apalagi untuk suatu kebenaran bukan menggunakan azas demokrasi, karena kebenaran itu dapat berada pada kelompok yang minoritas. Okelah ada pernyataan bahwa biar pemerintah yang tanggung dosanya kalau ada kesalahan, tetapi pemerintah siapa, apa pribadi menteri Agama? Kalau ya tidak terlalu soal, tetapi kalau seluruh jajarannya belum tentu mereka sepaham dengan bapak, lagi pula apa kita sanggunp menpertanggunjawabkan dosa 250 juta lebih ummat Islam di Indonesia ini, kalau bapak menyatakan ya sanggup, saya anggap bapak terlalu berani, dosa sendiri saja belum tentu dapat dipertanggungjawabkan apalagi dosa seluruh ummat Islam yang melakukan kesalahan karena kesalahan menteri dalam pengambilan keputusan.
Allahu a’lam bisswab.
Minggu, 07 Agustus 2011
Alangkah Bijaksananya Islam
Agama Islam adalah Agama yang diturunkan oleh Allah untuk seluruh ummat Manusia sebagai aturan hidup yang sesuai keadaan manusia, dimana segala aturannya sesuai dengan fitrah kita selaku manusia sehingga semua cocok dengan kehidupan manusia, kecuali bagi orang yang memiliki pemahaman yang dangkal terhadap agama Allah ini, dan punya sintimetil terhadap Islam terutama bagi musuh-musuh Islam yang selalu mempropogandakan bahwa Islam itu adalah agama yang keras terhadap aturan, tidak ada kompromi sehingga cendrung tidak cocok terhadap kehidupan manusia, padahal banyak dalam syariat agama Islam apabila ditelaah sangat bijaksana.
Perhatikan bagaimana bijaksanaannya Islam, misalnya Dalam Islam puasa itu wajib bagi siapa saja orang Islam yang sudah mukallaf, tetapi jika karena anda dalam perjalanan atau dalam keadaan sakit maka anda boleh tidak puasa, hanya ganti saja diwaktu yang lain bahkan kalau anda memang sudah tidak sanggup lagi mengganti berpidiah saja yaitu memberi makan orang miskin, contoh lain adalah kewajiban menunaikan Ibadah Haji, kalau anda mampu, tetapi jika tidak mampu ya tidak wajib, begitu pula mengeluarkan zakat wajib tetapi ketika anda tidak dapat menunaikan zakat karena miskin maka anda yang diharapkan menerima zakat, termasuk kewajiban melaksanakan shalat sambil berdiri, tetapi kalau tidak dapat berdiri ya duduk, kalau tidak dapat duduk ya berbaring, kalau tidak sanggup berbaring ya anda yang harus siap-siap dishalati, contoh lain lagi jika anda membunuh maka wajib anda juga dibunuh sebagai qisash, tetapi jika keluarga yang terbunuh memaafkan dan anda membayar kaparat maka anda terbebas dari hokum qisash, termasuk juga puasa itu wajib satu bulan artinya seharusnya siang malam kita berpuasa, tetapi Allah membolehkan kita makan dimalam hari dan bergaul dengan istri karenaAllah tahu bahwa kita ini tidak akan mampu tidak makan sehari semalam termasuk tidak tahan untuk tidak menggauli istri. Kewajiban lain cukup bijaksana adalah kewajiban berjamaah dimasjid bagi laki-laki tetapi ketika kondisi tidak memungkinkan untuk dapat dating ke Masjid misalnya hujan lebat maka muadzin dapat mengumandankan shallu fi buyutikum (shalatlah di rumahmu). Hal lain yang cukup fleksibel adalah kewajiban menjalankan shalat wajib dengan bilangan 4 rakaat , tapi ketika anda melakukan perjalanan sebagai seorang musafir maka anda dapat memendekkan jumlah rakaatnya dari empat menjadi 2 seperti shalat duhur, Ashar dan Isya kecuali Magrib dan subuh. Firman Allah dalam surah Annisa :101
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah Mengapa kamu men-qashar[343] sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Ayat ini turun dimasa-masa dimana ummat Islam sering mendapat gangguan dari orang-orang kafir ketika melakukan perjalanan, sehingga mereka merasa takut terhadap ancaman orang kafir, maka kemudian ia dibolehkan untuk memendekkan shalatnya, tetapi kemudian ini berlanjut dilakukan oleh Nabi dan sahabat dimasa aman, sehingga Ya’la bin Muawiyah bertanya kepada Umar, mengapa kita masih melakukan shalat qashar ketika melakukan perjalanan (musafir) padahal tidak ada lagi rasa takut terhadap orang kafir, Umar pun menjawab bahwa apa yang engkau tanyakan kepadaku sudah pernah juga aku tanyakan kepada Rasululah Muhammad Saw, lalu beliau Jawablah bahwa “ Shalat Qashar itu adalah hadiah, hadiah dari Allah untuk kamu maka terimalah hadiah-Nya” (HR. Muslim)