Selamat datang


ASSALAMU ALAIKUM WR.WB, SYUKRAN ANDA SUDI MAMPIR DI BLOG INI.

Selasa, 02 Agustus 2011

Gaul Ala Islam

Agama Islam sangat ketat menjaga kita dalam melakukan pergaulan, tetapi bukan berarti kita tidak boleh melakukan pergaulan dengan orang lain termasuk orang Yahudi, Nasrani bahkan orang-orang kafirpun, apalagi terhadap saudara-saudara seiman, hal ini telah dicontohkan oleh Nabi Kita Muhammad Saw, dimana beliau telah bergaul dengan orang Nasrani dan Yahudi bahkan beliau bertetangga dengan orang Yahudi yang sering mengganggu beliau yang setiap saat mengirimkan kotoran ke pintu rumah beliau.

Dalam Al-qura surah Alhujrat : 13 Allah telah memberitahu kita bahwa bergaul dan berkenalan terhadap suku-suku. Kabila-kabila dan bangsa-bangsa di dunia ini tidak ada larangan dalam rangka untuk saling kenal-mengenal dengan yang lain

Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

Allah swt telah menciptakan berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku untuk saling kenal mengenal antar satu dengan yang lain menunjukkan bahwa kita selaku ummat Islam tidak boleh bagaikan katak yang berada di bawah tempurung, tinggal menugurng diri sendiri dan tidak membina hubungan dengan orang lain, hubungan ini diarahlan untuk saling kenal-mengenal antara satu dengan yang lain yang kalau kita seiman dapat ditingkatkan kearah persaudaraan atau ukhuwah Islamiyah, karena menurut Allah Swt kita orang beriman adalah bersaudara

Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Qs. 49 :10)

Dalam melakukan pergaulan dengan orang lain ada batasannya, contoh pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan Mahramnya, tidak boleh lalu kemudian kita bergaul tanpa ada batas-batasnya karena kita akan terjebab dalam pergaulan bebas yang dapat membawa dampak negative buat kita dan keluarga kita. Itulah sebabnya kenapa dalam Islam dalam melakukan pergaulan Allah dan Nabinya memberi batasan-batasan agar dalam pergaulan tidak terjadi kerusakan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Laki-laki dan perempuan menjaga aurat

Dalam pergaulan antara laki-laki dan perempuan aurat masing-masing dijaga agar tidak menimbulkan dosa. Bagi kita laki-laki tentu batasanya adalah antara lutut dan pusar sedangkan perempuan auratnya yang harus di tutup adalah seluruh tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki kecuali muka dan telapak tangan Rasululah Saw pernah menyampaikan kepada Hafsa. Ya Hafsa jika seorang perempuan telah baligh maka tidak boleh Nampak kecuali ini dan itu , sambil beliau menunjuk muka dan telapak tangannya. Dalam Al-quran surah Al-Ahzab : 59, Allah Berfirman :

Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Bandingkanlan dengan model berpakaian sebagian wanita sekarang dalam pergaulan sehari antara laki dan perempuan yang menpertontonkan aurat mereka, yang serba kelihatan, mulai dari atas sampai ke bawah serba Nampak sehingga memunculkan nafsu birahi ketika mereka saling memandang yang akhirnya ujung-ujungnya adalah berbuat dosa.

2. Menjaga Pandangan

Dalam melakukan pergaulan dalam kehidupan sehari-hari salah satu harus dijaga adalah pandangan mata, inilah makna ungkapan dari mana datangnya lingta dari sawah turun kekali, dari mana datangnya cinta dari mata turun kehati, itulah sebabnya kita harus menjaga pandangan kita masing-masing dalam pergaulan sebagaimana perintah Allah dalam Alquran surah Annur :30-31

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Memandang bukan mahran sesungguhnya boleh saja , tetapi itu dapat dilakukan hanya satu kali dan itu adalah haknya mata, memandang lebih dari satu kali berarti sudah berdosa. Jadi silahkan bergaul dengan bukan mahram jangan memperturutkan padangan jangan sampai kita memandang lawan jenis kita seolah-olah ia adalah mangsa atau seperti orang yang menilik ternak yang akan dibeli dimana dipandang mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala tanpa berkedit seolah-olah ingin menerkam.

3. Jangan Berduaan Ditempat yang Sunyi

Dalam pergaulan sehari-harinya seharusnya menghindari berduaan ditempat-tempat sepi karena hal ini dapat menimbulkan fitnah dan dapat membuat syetan leluasa menggoda kita sehingga kita dapat melakukan dosa, karena pihak ketiga ada diantara kita yaitu syetan, makanya Rasul memberikan peringatan kepada kita dalam hadits : Tidak dihalalkan berduaan dengan pihak perempuan ditempat yang sunyi kecuali disertai dengan mahram .

Jadi jelas jika mau berhubungan dengan seorang sahabat, teman yang berlainan jenis alangkah baiknya jika ada mahram yang mendampingi jika tidak ingin memunculkan fitnah diantara kita berdua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar