Jebakan atau tipuan adalah sesuatu yang halus yang diperuntukkan untuk mempengaruhi seseorang agar mereka melakukannya tanpa mereka menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sesungguhnya telah membuat mereka terjerat atau terperangkap, hal ini karena halusnya atau tidak jelasanya sehingga kita terbawa arus melakukannya tanpa kita sadari bahwa apa yang kita lakukan adalah suatu kesalahan.
Salah satu yang mempunyai pekerjaan menjebab manusia adalah syetan bahkan tekadnya untuk menjebab manusia terjadi ketika ia menghadapi Adam As, ia telah berjanji dan memproklamirkan dirinya untuk selalu menggoda dan menjebab manusia agar mereka lalai dari perintah Allah swt. Sebagaimana Firman Allah dalam Alquran , Surah A’raf: 16 -1 7
Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
Inilah tekad Iblis yang tidak akan pernah padam, ia akan berusaha menyesatkan kita sampai kita jauh dari tuntunan Allah, dan diantara kita tidak aka nada yang dapat bertahan kecuali hamba Allah yang Ikhlas. Tekad ini terus digelorakan oleh Iblis dengan melihat cela-cela dimana ia dapat melakukan aksinya, bahkan jika perlu ia bungkus dengan iming-imingan seolah-olah yang dikerjakan itu adalah ibadah, padahal boleh jadi itu justru larangan.
Di bulan Ramadhan ini, muncul phenomena-penomena yang sesungguhnya tidak ada relevansinya terhadap Ramadhan yang dilakukan oleh ummat Islam, yang sesungguhnya tidak dilakukan di bulan-bulan lain, nanti di bulan Ramadhan lalu dikerjakan padahal mereka dapat melakukannya dibulan lain, tetapi kenapa mereka melakukannya nanti di bulan Ramadhan. Coba perhatikan beberapa hal yang dilakukan ummat ini, misalnya :
1. Jalan-jalan Subuh
Mungkin maksudnya jalan-jalan subuh itu untuk melakukan olah raga sekaligus, tetapi kenapa hanya ramai dilakukan ummat Islam ketika bulan Ramadhan, kalau niatnya untuk olah raga kenapa bukan dibulan-bulan lain supaya lebih segar.
Jika dilakukan di bulan ramadhan sesungguhnya banyak mudarat yang dapat timbulnya, misalnya dengan berjalan pagi ada kemungkinan tenaga terkuras sehingga boleh jadi puasa tidak dapat diteruskan, ditambah lagi dalam jalan-jalan subuh ini ternyata dijadikan juga sarana untuk berhubungan dengan prempuan atau laki-laki yang bukan mahram artinya melalui jalan subuh ini terkadang dijadikan saran berbuat dosa, sementara mereka sesungguhnya menyatakan diri dalam kondisi puasa, dan ini sudah menjadi budaya yang seungguhnya dapat dikatakan adalah jebabkan syetan yang dapat mengurangi nilai pausa kita bahwa dapat merusak puasa.
2. Membakar Mercong
Satu lagi yang membuat saya heran kenapa di bulan Ramadhan ini, bulan yang suci, bulan yang perlu dijaga kedamaiannya, justru dibuat menjadi bulan yang penuh dengan keributan, bahkan seperti kita berada dalam suasana perang, dengan membakar mercong, bahkan sementara kita ibadah shalat di Masjid atau istirahat tiba-tiba mercong diledakkan sehingga membuat orang tidak tenang, termasuk para tetangga, sehingga orang membakar mercong ini membuat orang menjadi tidak tentram, sehingga kita dapat termasuk orang yang dianggap oleh Nabi orang yang tidak beriman sebagai mana kata Nabi dalam hadits yang artinya “
Demi Allah orang itu tidak beriman, diucapkan tiga kali orang itu tidak beriman, lalu sahabat Nabi bertanya. Siapa ya Rasululah, Nabi menjawab yaitu orang yang tidak dapat member keamana terhadap tetangganya.”
Sepintas membakar mercong tidak ada hubungannya denga syetan, tetapi jika kita runut sifat dasar syetan yang menghendaki kita bermusuh-musuhan, selalu membuat dosa maka membakar mercong termasuk tipu daya syetan yang tidak kita sadari.
3. Balapan Motor
Balapan motor ini juga menjadi phenomena yang muncul menghiasai bulan ramadhan, ini juga hal yang tidak dapat dipahami kenapa justru muncul pada saat bulan ramadhan, dimana juga mengganggu, bahkan mencelakai banyak orang.
Alangkah baiknya jika sekiranya kita diam di rumah atau dimasjid sambil kita ibadah puasa dan melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat supaya bulan ramadhan ini kita jadikan sebagai bulan untuk mendulang amal sebanyak-banyaknya sebagai bekal kita untuk akherat kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar